Setel spuyer bukan karena ganti knalpot racing. Inilah pertanyaan sejuta orang. Mas, berapa main-jet atau pilot-jet, jika pakai knalpot racing? “Hoi.., sekadar ganti knalpot, belum tentu spuyer bergerak,” pasti Komeng dari Wuns Motor di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.
Banyak faktor berpengaruh naik-turun angka pengabut bensin ini. Contoh, proses overbos atau oversize, membuat kapasitas naik. Lepas filter udara, juga menaikkan perbandingan kompresi. Termasuk perubahan cuaca. “Intinya, perubahan komponen harus meninjau ulang spuyer. Belum tentu menggantinya,” kata Cheppy dari HBX-AHRS.
Usia juga pengaruh. Bertahun lubang spuyer terkikis bensin. Ibaratnya, air menetes mampu melubangi batu. Makanya, “Pengendara dituntut mendeteksi spuyer dari tenaga, ruang bakar, busi atau insting. Naik atau turun?” bilang Yudha Sadhana, juragan Yudha Yudadi, spesial setting karbu di Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Itu gampang, enteng dan mudah. Nggak susah. Di mangkuk karburator diisi dua spuyer. Spuyer gemuk berlubang besar, disebut main-jet. Bengkel menyebut spuyer bensin. Angka atau nomornya tercantum di bibir luar diameter lubang. Angkanya 85 sampai 200 atau lebih. Tugasnya mengabutkan putaran tinggi. Bekerja dari ¼ pelintiran gas sampai full.
Satunya lagi, postur panjang langsing. Angkanya tak sampai 50. Letaknya dekat main-jet juga. Itu disebut pilot-jet. Istilah bengkel, spuyer langsam. Melayani semprotan putaran rendah. Kurang dari ¼ putaran gas.
Sekarang menentukan perlu menaikkan atau menurunkan angka spuyer? Jangan kira-kira, akhirnya mesin meledak. “Penting diingat, mengganti harus satu-persatu. Biar ketahuan mana berpengaruh,” anjur Yudha.
Kalau ganti main-jet, ya itu dulu. Coba kebut pada gigi 3 atau 4 sekitar 500 meter. Lantas berakselerasi. “Jika brebet dan batuk, itu kekurangan bensin. Main-jet tinggal dibesarkan. Sebaliknya bila nariknya lama, suara seperti berat dan serak, main-jet kebesaran. Tinggal kecilkan,” lanjut Hendri Sapulete dari Shaker Racing Sport di Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Naikkan satu interval. Tadinya 170, coba 175. Masih kurang, naikkan sampai tenaga pas. Begitu juga menurunkan intervalnya. “Paling gampang lihat businya. Usahakan elektrode busi berwarna cokelat seperti batu bata, setelah digeber sekitar 3 km. Itu tandanya spuyer pas,” timpal Ahak dari Ahak Motor Sport.
Pilot-jet, lebih sederhana. “Pagi-pagi susah start, atau saat start awal berat, itu tanda pilot-jet bermasalah,” analisis Sapulete.
Lebih gampang lagi, dicuk tarikan lebih enak. Berarti angka pilot-jet kurang gede. Campuran udara terlalu kaya. “Nggak percaya, naikkan angka pilot-jet satu tingkat. Turunkan main-jet satu tingkat,” bilang Ahak.
Rasakan bedanya. Fab/Foto : GT
:: DETEKSI LEWAT PANAS
Bisa juga deteksi lewat panas, sering dipraktekkan mekanik balap. Lebih ribet dan sedikit repot. Perlu jam terbang sebagai mekanik korek. Tapi akurat.
Mereka cukup membaca busi atau kepala piston. Dicek selesai latihan atau setelah dijajal beberapa lap. Kira-kira 6 km. Untuk busi, dilihat elektrodenya. Putih bersih mendekati pucat, main-jet kekecilan. Mesin terlalu panas. Gelap, berarti terlalu basah. Mesin dingin. Spuyer perlu diturunkan.
Juga deposit pembakaran kepala piston atau kubah kepala silinder. Makin banyak, berarti main-jet masih bisa naik.
:: SETEL UDARA
Selain spuyer, setelan angin perlu dicermati. Ini enteng. Nggak bikin bingung. Miskinnya udara hampir sama kekecilan main-jet. Tapi kondisi eletrode makin putih. Kelebihan udara ruang bakarnya hitam banget.
Makanya setel baik-baik. Biasanya, produsen mematok angka putar balik (turn-out) alias diputar mentok ke kanan dan putar ulang ke kiri. Untuk 2-tak 2,5 putaran. Atau 1,5-2 putaran 4-tak. “Tapi itu patokan, jika sulit mencari posisi ideal,” kata Cheppy Sugianto dari AHRS-HBX.
Ada cara maksimal bisa dilakukan sendiri, tanpa perlu angka tadi. Ya lewat sekrup setelan udara di sisi karbu itu. Ingat, sekrup udara yang kecil. Yang besar, setelan gas.
Caranya, sampeyan di kanan motor. Tangan kanan memutar gas. Tangan kiri pegang obeng pemutar sekrup udara. Putar gas sampai 2.000 rpm. Bersamaan dengan itu, putar mentok ke kanan sekrup angin. Jika mesin seperti mati, naikkan dikit gasnya. Yang penting jangan koit.
Lalu, putar balik ke kiri sekrup udara. Berhentilah, jika putaran mesin naik tajam, namum langsam. Ulangi beberapa kali sambil mengingat berapa putaran membukanya tadi.
:: SETELAN PELAMPUNG
Suplai bensin di mangkuk karbu ditentukan setelan tinggi pelampung. Paling gampang, tinggal melihat bodi mangkuknya. Itu dilakukan setelah mengajak motor jalan beberapa menit. “Jika kering dan panas, tandanya bensin di mangkuk kurang. Artinya, angka tinggi pelampung terlalu besar. Kan semakin besar angkanya, makin dikit bensin,” kata ******* alias Hardi dari Yamasakti Top One.
Sebaliknya, mangkuk terlalu banyak besin, bisa diketahui dengan embun. Ya, dinding mangkuk dingin. Panas mesin diredam banyak bensin. “Tinggal mengatur tinggi pelampung,” singkat *******.
:: NINJA PAKAI MAIN-JET KIJANG
Cara lain dipraktekkan Eri Fonda dari Al Jafar Racing Team di bilangan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Turun di drag bike, ia butuh main-jet 140 Kawak Ninja. Tapi sulit melacaknya.
Berhubung spuyer itu Rp 60.000 per biji, ia mengakali spuyer Toyota Kijang lawas. “Kijang Doyok istilahnya. Cuma Rp 2.000 per buah, angkanya mendekati kira-kira 142,” ungkapnya.
moga ini bisa bantu bro...
tapi buat wa bantu bgt... ga perlu ke bengkel.... setelan dah maknyuss...
test lari ma CS1 kalah start doang.... gigi 3 di kentut in tuh keluaran sayap tunggal..